Akhi tersayang...

Sepulang dari pertemuan di student centre (SC)universitas mulawarman kaltim kupacu roda duaku kembali menuju rumah, sisuatu sore yang penuh semangat meneropong ulang hasil diskusi bersama kawan-kawan sembari menarik nafas panjang menikmati udara sore kampus unmul yang indah ini, kupacu roda duaku melewati suatu fakultas, ya.. Fak. MIPA, yang tanpa sadar mengingatkanku pada seorang sahabat dakwah, seorang periang yang lembut hati dan lembut tilawah qur'annya, teguh dan kokoh pendiriaannya, pernah kusaksikan ia menangis saat membersamai bacaan qur'annya. meski butiran bening diujung kelopak mata ini tak bisa kubendung, namun kenyataannya ia telah menjemput takdirnya dibumi keraton, Yogyakarta. untuk selamanya. sangat ingin kukatakan padanya,

akhi tersayang... ternayata banyak cara bagi Allah memuliakan hambaNya, tepat saat-saat di 10 malam terakhirNya di bulan ramadhan yang penuh keberkahan ini Allah memanggilmu untuk selamanya sepulang mengisi acara ifthor mahasiswa pasca sarjana, melalui takdirNya yang sempurna yang hanya Dia yang mengetahui rahasianya, kecelakaan itu hanya perantara saja dari kehendakNya, Allah tlah menetapkan semuanya, termasuk kapan kita harus bertemu denganNya. akhi... padahal beberapa hari lalu dalam obrolan panjang ditelephone kita telah berjanji untuk bertemu di Samarinda pada tanggal 4 oktober, Yogyakarta adalah daerah terakhirmu membersamai dunia yang fana ini, ternyata Allah lebih menyayangimu daripada kami akh, karena cintaNya kaupun dipanggilNya, meski tak kuasa kutahan airmata ini, kenangan persahabatan sejati dijalan Allah tak akan pernah kulupa selamanya. kami tahu perjalananmu dibumi keraton adalah untuk dakwah, kami tahu kalau misimu untuk memuliakan agama Allah sekembalinya nanti dengan bidang ilmu yang kau pelajari, kami menginspirasimu dan akan melanjutkan perjuangan itu.
wahai akhi tersayang.. selamat jalan, selamat bertemu Allah SWT, selamat tinggal wahai pejuang, meski selamanya kita tak akan bertemu lagi, semoga di 'disana' ditempat yang hanya Allah yang mengetahuinya kita dikumpulkan oleh Allah dalam keridhoan yang menjadi asbab cinta persahabatan kita selama ini. dan semoga Allah mengkaruniakan pahala syahid untukmu

akhi Sujarno.. selamat jalan
Ya Allah.. sabarkan keluarganya, muliakan siapapun yang pernah mencintainya...

"Jangan pernah surutkan semangatmu untuk terus berjuang... Jalan dakwah ini masih panjang..." (Sujarno)

Farrosih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar