Oh alangkah bahagianya
Oh alangkah mulianya
Hari ini aku kisahkan
Aku dan disisiku… Murobbi
Seperti rasul
Bersama sama menikmati satu santapan, begitu murobbiku
Duduk bersama jamaah satu hidangan
Seperti rasul
Bersama sama berbantalkan lengan
Begitu murobbiku
Bersama sama tidur diatas satu hamparan
Seperti rasul
Turun bersama gali paritan
Begitu murobbiku
Senantiasa seiring lakukan tugasan
Seperti rasul
Faham segala dalaman luaran
Begitu murobbiku
Segala pemikirannya terukur menjelaskan
Seperti rasul
Membina syuhada pemuda pahlawan
Begitu murobbiku
Dibina aku lengkap perincian
Seperti rasul
Marah, senyum, sedih memberi kesan
Begitu murobbiku
Member taujih sesuai perasaan
Seperti rasul
Mensucikan, memahamkan lantas menggerakkan
Begitu murobbiku
Diasuh aku, jadi asa kebangkitan
Seperti rasul
Menghormati tidak mempermalukan
Begitu murobbiku
Disampingnya aku terasa dimuliakan
Yang lahir bukan sekedar hartawan
Yang lahir bukan sekedar agamawan
Yang lahir bukan sekedar negarawan
Yang lahir bukan sekedar tokoh kemasyarakan
Yang lahir bukan sekedar jago kebajikan
Yang lahir bukan sekedar olahragawan
Yang lahir bukan sekedar tokoh perdebatan
Tapi RIJAL……………..
Karena mereka islam diagungkan
Oh alangkah bahagia
Oh alangkah mulia
Ketika itu aku dan disisiku
Murobbi……….
(syed ahmad israa’)
Subhanallah... Puisinya memberikan kerinduan pada murobbi dan yang pernah membina saya. :)
BalasHapus