Berdirilah disitu

Perjalanan dakwah adalah perjalanan yang tidak berbatas hitungan hari, minggu, bulan ataupun tahun. Perjalanan dakwah akan terus berlanjut hingga kalimatullah berhasil ditegakkan meski harus melampaui banyak generasi. Sesungguhnya para mujahid dakwah dalam perjalanannya yang panjang ini akan menghadapi berbagai bentuk tantangan yang semakin berat. Mungkin perlu kita maknai kembali tetes-tetes keringat dan guratan-guratan lelah pada diri kita. Bahwa semua itu adalah prestasi besar yang mengisi instrumen-instrumen penting dari sebuah kata singkat yang tidak sederhana “PERJUANGAN”. Ditengah-tengah kondisi yang semakin berat, sungguh sangat wajar jika beban dakwah semakin meningkat dan wajar pula jika tuntutan kepada para pengembannya semakin lama kian semakin berat.

Sungguh beruntunglah kita bisa menjadi perpanjangan tangan-tangan rasulullah beserta sahabatnya sebagai penyampai risalah islam dan yang lebih membuat kita bersyukur berada dijalan ini adalah kita sama-sama meyakini bahwa Allah lah yang akan kita temui dipenghujung perjalanan ini, disaat beban-beban dakwah terasa berat, disaat pikulan-pikulan amanah kita memuncak, sungguh tidak ada satupun penghibur hati kita kecuali Allah swt, Robbul izzati, yang selama ini menjadi puncak kerinduan kita. Dialah sebaik-baik penghibur hati. Mari sejenak kita renungi ayat ini:

Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): “janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) syurga yang telah dijanjikan Allah kepadamu “ (Q.S. Fushshilat: 30)

Berbahagialah dengan janji Allah yang amat pasti, janji Allah yang hanya diberikan kepada orang-orang yang terpilih, yakni orang-orang yang ridho diri, harta, bahkan jiwa raga sekalipun dibeli oleh Allah dalam sebuah perniagaan yang teramat mahal harganya. Biarlah tetes-tetes keringat dan setiap air mata yang tercurah disaat kita meretas perjalanan ini menjadi saksi atas kita di yaumil akhir kelak. Biarlah semua itu menjadi transaksi amal kita dengan Allah. Dengan sepenuh keyakinan dan kesabaran dalam ketundukan mari doakan saudara kita agar mereka mampu menangkap ruh perjuangan dakwah dengan nilai-nilai TARBIYAH yang akan memupuk kita menjadi PEMUDA-PEMUDI ROBBANIYAH yang sedang ditunggu-tunggu ummat. Semoga Allah yang maha agung menyatukan hati kita dan menguatkan keshabaran kita dalam setiap putaran dakwah yang kita lalui.

Farrosih
Inilah salah satu taujih yang pertama kali saya dapat saat pertama kali mengenal dakwah di awal awal semester saat di Kampus pada tahun 2002, bersama beberapa sahabat, kami tertatih membangun idealisme secara perlahan dan susah payah, dan kini (2009) idealisme itu benar-benar mendapatkan lawan yang tangguh, karena begitulah yang seharusnya. Namun kami tetap berikrar akan tetap di jalan dakwah ini hingga ajal menjemput, meski harus menjadi golongan yang sedikit, diantara mereka yang jatuh dan terbangun, kami akan tetap memegang janji kami untuk tetap bertahan dalam dakwah ini. Mengapa kami tetap cinta kepada dakwah ini? Karena kami yakin akan janji Allah SWT

Untuk teman-teman angkatan 2001 Universitas Mulawarman Kaltim dimanapun kalian berada. BERTAHANLAH. sampai suatu hari nanti Allah akan membuka tabir rahasiaNya, sehingga tidak akan ada kata sesal saat dahulu kita membersamai dakwah ini.

Akhukum Fillah,
Farrosih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar