Aliran sungai hidayah

Ribuan langkah kau tapaki
Plosok negeri kau sambangi
Ribuan langkah kau tapaki
Plosok negeri kau sambangi
Tanpa kenal lelah jemu sampaikan firman Tuhanmu
Tanpa kenal lelah jemu sampaikan firman Tuhanmu

Terik matahari tak surutkan langkahmu
Deru hujan badai tak lunturkan azzammu
Raga kan terluka tak jerikan nyalimu
Fatamorgana dunia tak silaukan pandangmu

Semua makhluk bertasbih
Panjatkan ampun bagimu
Semua makhluk berdoa
Limpahkan rahmat atas Mu

Duhai pewaris nabi duka fana tak berarti
Surga kekal abadi balasan ikhlas di hati

Cerah hati kami kau semai nilai nan suci
Tegak panji ilahi bangkit generasi Rabbani


(Izzatul Islam)

***

Dahulu saat dunia tidak bisa kami lihat dengan kacamata indahnya Islam, hidup seolah perjalanan panjang melelahkan penuh kebimbangan dan jauh akan nilai ketenangan. Saat dimana silau dunia dan hedonisme hinggap hampir disetiap menit perjalanan waktu berputar. Saat ketenangan menjadi barang mahal yang tidak pernah terjual di toko megah manapun, saat kelembutan sangat sulit dijumpai, saat hati begitu hausnya akan kebahagiaan hakiki, namun jua tak kutemui dimana ia tersimpan. Saat itu datang kepada kami seorang biasa yang penuh kebiasaan baik yang menjadi kebiasaan sehari-hari, dengan ikhlas ditangannya, lembut diwajahnya, ringan tangan bantuannya, menjadikannya seorang biasa yang luar biasa karena kebiasaan-kebiasaan baik yang selalu menyertainya, menghulurkan tangannya dengan penuh kasih sayang, merangkul dan mengajarkan sesuatu yang belum pernah kami temui selama ini, yang pada akhirnya kami mengenalnya dengan sebutan Murobbi. Melalui tangannyalah Allah menyalurkan ketenangan demi ketenangan hidayah kepada jiwa kami yang haus, tempat persinggahan yang selama ini kami cari ternyata kami dapat melalui perantaranya.

Andai ada pahala
Kami rela bila itu semua untukmu
Ditegar mata membasahi tanah
Disela waktu sujud istirahatmu
Kami tahu bahwa kau tak lelah
Selalu mendoa di atas pinta
Yang kami tak tahu rahasianya
Mungkin terasing, mungkin terjauh
Namun selalu saja hati yang kau bela
Terimakasih ....


Farrosih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar