INSPIRING STORY

Sahabat…, hikmah itu bisa datang dari apapun yang kita jumpai, kita pelajari, kita rasai dan kita baca, termasuk dalam hal tersebut adalah kisah berikut yang menginspirasi kita untuk semakin care terhadap siapapun yang sedang atau akan membutuhkan kita disampingnya manakala sesuatu yang hinggap dalam hidupnya menjadikannya lemah tak berdaya mengahapinya seorangan. Begini ceritanya sahabat…

Di sebuah daerah pertanian yang jauh dari bisingnya kota, ada empat hewan bersahabat tinggal disana. Mereka itu Tikus, Ular, Ayam, dan Sapi (namanya juga cerita, jadi ga pa pa dunk mereka temenan….  )

Suatu hari Tikus dengan muka ketakutan datang ke tempat Ular, Ular bertanya kenapa tikus kelihatan takut banget. Kemudian tikus cerita kalo Pak Tani yang punya pertanian itu ingin membuat jebakan – jebakan perangkap tikus. Tikus meminta pertolongan dan saran dari Ular untuk masalah ini. Malang nasib Tikus, Ular cuma bisa simpati tetapi tidak bisa memberi bantuan apa – apa. ”Itu kan masalah Tikus bukan masalahku”, mungkin begitu yang ada di pikiran Ular. Setelah itu, Tikus datang ke tempat teman – temannya yang lain, ayam dan sapi, namun sangat tak diduga mereka pun tidak bisa berbuat apa – apa, mereka hanya bisa kasihan tanpa bisa memberikan solusi apa-apa ditengah rasa ketakutan tikus yang begitu sangat.

Matahari baru saja muncul di timur dunia, Ular berjalan – jalan santai di pertanian. Tiba-tiba…. Prakkkkk!... Pak Tani Mendengar bunyi besi beradu dengan kayu tanda jebakannya mengenai sesuatu, Pak Tani segera datang menuju ke tempat jebakan itu berada. Betapa kagetnya Pak Tani, karena bukan tikus yang terjepit di sana tetapi seekor ular! Ular yang hampir mati terkena jebakan yang sebetulnya disiapkan untuk Tikus, dengan sisa tenaganya sang ular pun menggigit tangan Pak Tani. Akibat gigitan ular tersebut, Pak Tanipun keracunan parah.

Beberapa saat kemudian, anak – anak Pak Tani datang dan segera membawa ayah mereka ke dokter. Menurut dokter, Pak Tani digigit jenis ular yang sangat langka, obatnya adalah hati ayam dan hati sapi. Anak – anak Pak Tani berpikir, Wah kebetulan di rumah ada ayam dan sapi. Segera anak – anak Pak Tani pulang dan menyembelih ayam dan sapi yang ada di rumah mereka. Ayam dan sapi pun harus rela meninggalkan hidupnya.

Di sudut rumah dekat tembok yang sudah berlubang dimakan usia, Tikus bolak – balik mencari sahabatnya yang sudah beberapa hari tidak kelihatan… kemana sahabat-sahabatku…

***

“ Sahabat, mungkin banyak sudah orang yang kita kenal datang, bercerita masalahnya kepada kita, dan kita cuma bisa bilang “Sabar ya…”. Without any advice, any help, even a shoulder to cry on. Kadang mereka butuh lebih, tidak hanya simpati tetapi juga empati. Yang dibutuhkan cuma teman yang mau menangis bareng tapi juga teman yang bisa bantu kasih solusi”

Sahabat…, udahan dulu ya ceritanya…

1 komentar:

  1. Inspiring bangetttzzz!!!
    Ternyata kita harus selalu mengasihi teman di dalam keadaan apapun (dalam suka maupun duka) cieeh....

    Tapi bener koqs, thx!

    BalasHapus

Silahkan tinggalkan komentar