Kilaunya matahari mengakrabi cinta

Tersebutnya dalam nama Abu Bakar, seorang lemah yang kuat karena cinta, mampu bertahan dalam badai karena cinta, mampu menepis keraguan akan Rasul karena cinta, mampu melukis hias sejarah karena cinta. Dahulu ia rela disengat kalajengking dan ular agar supaya yang dicinta RasulNya tidak terbangun dari tidur lelap di pahanya, sesekali berjalan didepan Rasululah, sesekali berpindah berjalan dibelakang Rasulullah dalam satu kisah hijrahnya suatu hari, menghadirkan sedikit gundah yang menjelma menjadi pertanyaan dari lisan Rasulullah, MENGAPA?, ternyata itulah Abu Bakar yang berjalan di depan Rasul karena hawatir musuh sedang mengendap-ngendap mengintip yang bisa menyergap dari depan, sesekali kemudian berjalan di belakang Rasul karena hawatir musuh mengejar dari belakang, menegaskan kita, bahwa ternyata Abu Bakar lebih rela terhilang nyawanya lebih dulu dari pada Rasulullah, sekali lagi ia mampu berbuat demikian karena cinta. Menangis ia tidak akan pernah makan setelah pingsan dan sakitnya dikeroyok dipukul seusai khutbah yang pertamakalinya ia kumandangkan demi syiar Islam diawal era ta'sis, tidak akan makan sebelum bertemu Rasullah, sebelum ia meyakinkan bahwa Rasulullah baik baik saja. menjadi asbab penting sang ibu bertemu dan bersyahadat dalam Islam dhadapan Rasulullah. Semua ia mampu lakukan karena cinta. Suatu hari ia mendapat kabar dari orang Yahudi bahwa "Rasulullah adalah pembohong besar" karena memberikan kabar bahwa bisa melakukan perjalanan dari masjidil Haram ke masjidil Aqsa lalu naik ke sidratul muntaha hanya dalam masa semalam, ketika didapatinya orang Yahudi itu, ia mengatakan "andai ada kabar yang lebih dahsyat dari pada itu, asalkan kabar itu datang dari lisan Rasulullah maka aku akan mempercayainya". Padahal saat itu ia belum mendengar langsung dari Rasullah tentang kabar isro Mi'rajnya, ia membenarkan Rasul pertama kali saat orang-orang mendustakan dan menertawainya, ia yang membenarkan Rasul pertama kali saat orang lain dijelma keraguan dan kebimbangan akan kebenaran kabar dari lisan Rasulullah, itulah mengapa ia digelari As Shiddiq, orang yang membenarkan Rasulullah kala orang lain mendustakannya. Sampai suatu hari ia ditanya "lalu apa untuk mu dan keluargamu, bila kau sumbangkan seluruh hartamu untuk Islam ini" ia hanya menjawab: Allah dan RasulNya untukku dan keluargaku. Teman, sekali lagi ia mampu melakukan itu semua karena cinta. Ya Allah ridhoilah dan rahmatilah ia yang tersebut namanya dengan Abu Bakar As Shiddiq.

Farrosih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar